Industri, menjadi faktor utama dalam menyebabkan banyaknya emisi gas dan pencemaran di dunia ini. Benarkah begitu? Jika ditilik secara sejarah, dan melihat apa yang telah terjadi di masa lalu sampai kini, mungkin saja dapat dikatakan demikian. Negara kapitalis yang semakin berkembang selalu berusaha untuk memperbaharui teknologi lewat segala macam industri. Banyak pabrik-pabrik bermunculan. Fenomena ini tentu saja tidak hanya berada dalam negara kapitalis. Teknologi dan industri, yang notabene menjadi suatu kekuatan tunggal pendorong ekonomi seakan dilombakan dan menjadi pemain utama dalam demonstrasi kekuatan. Hal ini menyebabkan bukan hanya negara kapitalis saja sebagai penggerak utama dalam menyebabkan emisi gas dari industri. Tapi hampir terdapat pada semua negara.
        Hal ini tentu saja juga sudah menjadi fenomena di Indonesia. Semenjak banyaknya investasi yang berdatangan pada masa Orde Baru sebagai faktor pengembangan ekonomi justru banyak meninggalkan dampak buruk bagi lingkungan hidup. Tengok saja tentang keadaan hutan Indonesia yang semakin lama tergerus. Peningkatan ekspor bahan mentah yang di ambil langsung dari alam bukanlah menjadi solusi dalam pengembangan ekonomi. 
Keadaan hutan Indonesia sejak 1980an-2020 (prediksi), Papua
Sumber gambar : http://m-cyber.blogspot.com/2011/01/kondisi-hutan-di-indonesia-dulu-dan.html
             Apabila hal-hal yang dianggap kecil oleh masyarakat Indonesia ini terus dibiarkan, maka sudah jelas bahwa lingkungan hidup yang asri dan sejuk akan sulit untuk diciptakan lagi. Apalagi mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dari 3 negara yang bertindak sebagai paru-paru dunia. Demi mengatasi kondisi ini, diperlukan adanya kesadaran tinggi dalam masyarakat dalam memelihara lingkungan hidup. Tidak hanya itu, bahkan pemerintah sebagai salah satu lembaga paling berwenang dalam negara seharusnya bisa mencanangkan program yang baik bagi kesejahteraan hidup masyarakat tanpa merusak lingkungan hidup. LSM-LSM seperti Greenpeace dan WWF pun bisa saja mengambil andil bagian dalam membantu. Bahkan, kalangan pelajar maupun mahasiswa perlu menjadi aktor utama dalam penggerak dan sosialisasi pentingnya peduli lingkungan hidup. 
               Kesadaran ini, perlu dipupuk sejak dini. Peraturan tentang membuang sampah pada tempatnya sudah harus digalakkan kepada masyarakat sejak dini. Pengelolaan tentang limbah juga harus bisa dimaksimalkan. Pembukaan pabrik-pabrik yang menyebabkan banyaknya emisi gas seharusnya dibatasi. Pengembangan sektor ekonomi tidak selamanya bergantung pada sektor Sumber Daya Alam. Pemeliharaan lingkungan yang benar-benar diperhatikan akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang indah. Keindahan yang telah lama melekat pada identitas ini tidak akan hilang. Tidak akan ada bencana banjir. Tidak pula untuk longsor. Tidak akan ada saudara kita yang kelaparan maupun kekurangan air. Bayangkan bagaimana kita bisa sedikit berkontribusi untuk kehidupan anak-cucu ke depan mulai dari sekarang dan mulai dari yang kecil. Tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia.  Go Green! :-)