Dear Antares,
Hai, apa kabarmu? Serasa lama sekali aku tidak menyapa lewat tulisan. Tapi aku yakin, bahwa kamu sendiri bahkan tidak tahu telah berapa banyak tulisan yang aku buat untukmu dan tidak pernah aku keluarkan J. Tentang menanyakan kabar, aku rasa kita masih sangat baik bukan? Bahkan hampir tidak ada satu haripun kosong tanpa kehadiranmu dalam waktuku. Memang, rasanya rangkaian hari ini benar-benar begitu rapat seperti layaknya partikel-partikel penyusun gelas kaca di ujung sana, benar begitu?

Dear Antares,
Pernahkah engkau berpikir sesuatu yang sama denganku? Tentang impian yang sama, tentang imajinasi yang sama yang membentuk lengkungan cakrawala tersendiri dalam dunia ini? Aku rasa sudah ratusan bahkan ribuan kali aku bercerita tentang mimpi-mimpi konyol dalam benakku. Iya kan? Haha. Terkadang aku merasa sangat bodoh memimpikan hal-hal yang sedemikian rupa. Nampaknya aku memang harus kembali mengontrol dunia imajinasi yang berlebihan dalam otakku. Nampaknya memang aku hanya akan letih mencoba terus bermimpi akan duniaku.

Dear Antares,
Tahukah kamu, telah banyak pola yang berubah di luar sana? Tahukah bahwa mungkin jutaan galaksi dan penyusunnya mengalami perubahan posisi atau struktur. Begitu juga dengan engkau. Tidak, aku tidak membicarakan bahwa hal tersebut berada dalam kerangka benar atau salah, ataupun baik dan buruk. Aku yakin engkau mampu menilai dirimu sendiri, aku yakin engkau mengenal dirimu sangat baik. Hanya saja sungguh, aku tidak ingin menjadi gumpalan-gumpalan asteroid yang kelak justru mengubah jalurmu dan mengakibatkan dentuman tertentu. Dan aku rasa sedikitnya hal itu telah terjadi.

Dear Antares,
Aku memutuskan untuk menyimpan dan mengubur dalam-dalam dunia imajinasiku. Aku tidak ingin menjadi orang yang egois. Aku tidak ingin menjadi asteroid penghalang jalurmu. Mungkin memang kini saatnya aku membuang jauh-jauh mimpi konyolku. Terdengar seperti putus asa memang. Namun ya sudahlah biarkan saja ia pergi. Terima kasih karena selama ini kamu telah bersedia untuk mendengarkan celotehanku tentang hal-hal konyol itu J.

Dear Antares,
Jika saja apa yang kita lihat, kita rasakan dan realitas mampu seindah semesta raya. Aku harap saat ini kamu telah mampu terlelap dengan baik. Dan ketika kamu menjumpai realitas yang lain esok hari, aku harap kamu dapat menemukan hal yang lebih baik. Aku harap kamu masih mampu menjadi salah satu yang paling terang di bawah naungan sang Scorpio. Dan kamu masih mampu menampakkan diri di balik polusi cahaya metropolitan ini. Terima kasih telah membantu menguatkanku sejauh ini. Sungguh, terima kasih.
Jakarta, 9 April 2013, 23:39 WIB