Dear Antares,
Aku tak mampu menemukanmu. Aku
tak lagi melihatmu di balik berpendarnya cahaya malam dalam waktu-waktu ini.
Aku tidak tahu, mungkin sudut penglihatanku kah yang salah. Atau mungkin karena
aku tak lagi memiliki loteng tempat aku memandangmu dari kejauhan sana lagi.
Aku pun tidak tahu, apakah engkau yang tidak ingin aku temukan lagi. Terakhir,
aku tak lagi melihat cahaya merah menyala yang selalu engkau banggakan dulu.
Aku tidak mampu menguraikan setiap pantulan cahaya yang sebelumnya dengan gagah
engkau tunjukkan pada angkasa. Harusnya sudutmu tidak berubah. Harusnya engkau
tidak hilang ditelan masa. Harusnya engkau tidak menghilang dari pandanganku.
Atau harusnya aku yang tidak seharusnya mengatakan harus padamu?
Label: My Side